Penentuan Awal Ramadan: Kemenag Gelar Sidang Isbat, Ini Prediksi BRIN-BMKG

Posted By: Admin on March 29, 2025

Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia akan menggelar Sidang Isbat untuk menetapkan awal Ramadan tahun ini. Sidang tersebut dijadwalkan berlangsung pada hari ini dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk para ulama, ahli astronomi, serta perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Metode Penentuan Awal Ramadan
Sidang Isbat merupakan proses penetapan awal bulan Hijriah berdasarkan hasil pemantauan hilal (bulan sabit pertama) serta perhitungan astronomi (hisab). Dalam hal ini, Kemenag mengadopsi metode rukyat (pengamatan langsung) dan hisab sebagai dasar pertimbangan. Data dari BRIN dan BMKG juga menjadi faktor utama dalam memastikan posisi hilal secara ilmiah.

BMKG menyatakan bahwa tinggi hilal saat matahari terbenam di sebagian besar wilayah Indonesia akan diperhitungkan untuk menentukan apakah hilal dapat terlihat secara kasat mata. Sementara itu, BRIN telah melakukan simulasi berdasarkan perhitungan astronomi guna memberikan prediksi kemungkinan penampakan hilal.

Prediksi BRIN dan BMKG
Berdasarkan kajian astronomi terbaru, BRIN dan BMKG memperkirakan bahwa tinggi hilal di Indonesia kemungkinan masih berada di ambang batas visibilitas. Faktor cuaca, kondisi atmosfer, serta lokasi geografis menjadi aspek penting yang turut mempengaruhi keberhasilan rukyat hilal.

Apabila hilal berhasil terlihat di beberapa titik pemantauan, maka awal Ramadan akan ditetapkan keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Sya’ban akan digenapkan menjadi 30 hari, sesuai dengan kaidah dalam penentuan kalender Hijriah.

Tahapan Sidang Isbat
Sidang Isbat akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pertama, sesi pemaparan dari tim ahli yang meliputi laporan hasil rukyat di berbagai lokasi serta kajian hisab dari BRIN dan BMKG. Kedua, sidang tertutup yang dihadiri oleh perwakilan ormas Islam, tokoh agama, dan instansi terkait guna melakukan musyawarah. Ketiga, konferensi pers yang akan disampaikan oleh Menteri Agama untuk mengumumkan hasil keputusan resmi.

Antisipasi Perbedaan Penetapan
Dalam beberapa tahun terakhir, perbedaan penentuan awal Ramadan di Indonesia kerap terjadi. Hal ini disebabkan oleh metode yang digunakan oleh masing-masing organisasi keagamaan. Namun, pemerintah tetap berupaya menyatukan keputusan berdasarkan musyawarah bersama dan prinsip ukhuwah Islamiyah agar umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan penuh kekhidmatan.

Dengan adanya Sidang Isbat ini, diharapkan umat Muslim di Indonesia dapat memperoleh kepastian mengenai awal Ramadan dan mempersiapkan diri dalam menyambut bulan suci dengan penuh keimanan dan ketaqwaan.

Demikian informasi terkait penentuan awal Ramadan yang akan diputuskan melalui Sidang Isbat hari ini. Masyarakat diimbau untuk menantikan pengumuman resmi dari Kemenag guna memastikan awal puasa secara seragam dan sahih.